Mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Universitas Gadjah Mada menggelar perkuliahan tematik bertajuk “Conflict: Fight or Flight?” bersama narasumber Endah Setyowati dari Program Studi Humanitas dan Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Sesi ini menjadi ruang reflektif bagi mahasiswa untuk memahami makna dan dinamika konflik dari perspektif sosial, budaya, hingga gender.

Dalam paparannya, Endah Setyowati mengajak peserta untuk meninjau kembali persepsi umum tentang konflik, bahwa konflik tidak semata-mata harus dihindari, melainkan dapat menjadi ruang belajar dan transformasi sosial. Ia menjelaskan berbagai sumber konflik seperti ketimpangan sumber daya, relasi kekuasaan, informasi, hingga nilai-nilai budaya yang melekat dalam struktur masyarakat. Melalui studi kasus dan contoh dari konteks Tiongkok, peserta diajak untuk melihat bagaimana kekuasaan dan relasi sosial dapat memengaruhi proses terjadinya dan penyelesaian konflik.

read more

Mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Universitas Gadjah Mada mengikuti perkuliahan bertema “Kuratorial dan Editorial Adil Gender”, menghadirkan Okky Madasari, sastrawan sekaligus sosiolog Indonesia yang dikenal melalui karya dan pemikirannya tentang keadilan sosial serta kesetaraan gender.

Dalam sesi ini, mahasiswa diajak memahami bagaimana praktik kuratorial dan editorial, baik di media maupun ruang kebudayaan, tidak pernah netral. Okky menekankan bahwa siapa yang dipilih untuk tampil, narasi apa yang diangkat, hingga cara figur perempuan dan laki-laki digambarkan, semuanya merupakan hasil dari proses seleksi dan keputusan yang sarat nilai serta kepentingan.

read more

Yogyakarta, 21 September 2025 — Rangkaian kegiatan Free School dalam rangka Hari Perdamaian Internasional 2025 sukses digelar di Lapangan Lembah UGM pada Minggu pagi (21/9). Acara yang diinisiasi mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) UGM ini menghadirkan suasana akrab, partisipatif, dan penuh semangat kebersamaan dengan melibatkan peserta dari berbagai latar belakang.

Kegiatan diisi dengan obrolan santai seputar makna perdamaian, mini talk inspiratif bertajuk “Membangun Perdamaian dari Hal-Hal Sederhana,” serta sesi Mencari Teman Damai di mana peserta diajak keluar dari arena untuk berbincang dengan orang-orang di sekitar lokasi acara. Mereka bertukar cerita tentang pengalaman membawa damai di tengah masyarakat sekaligus merumuskan makna kata “damai” dalam kehidupan sehari-hari.

read more

Halo #sobatdamai
Yogyakarta, 11 September 2025 – Mahasiswa Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Universitas Gadjah Mada mengikuti perkuliahan Manajemen Konflik I yang diampu oleh Dr. Titik Firawati, M.A., dengan menghadirkan narasumber tamu, Bapak Ahmad Baidhowi. Beliau merupakan rekan kerja almarhum Bapak Rizal Panggabean, salah satu penggagas berdirinya MPRK, yang terlibat langsung dalam proses pembebasan 10 Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Mindanao, Filipina.

read more

Halo #sobatdamai
Yogyakarta, 9 September 2025 – Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, kembali menyelenggarakan kegiatan Alumni Mengajar dengan menghadirkan Defirentia One Muharomah, S.I.P., M.Sc., alumni MPRK angkatan 2018. Saat ini, Defirentia berkiprah sebagai konsultan, peneliti, trainer, sekaligus spesialis Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI).

Dalam sesi bertema Gender dan Keamanan Manusia, Defirentia menegaskan bahwa konsep keamanan perlu dipahami lebih luas daripada sekadar ketiadaan konflik. Menurutnya, keamanan sejati mencakup hadirnya keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan sosial. Perspektif gender menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa kebijakan maupun praktik perdamaian tidak hanya melindungi, tetapi juga memberdayakan kelompok rentan dan marjinal.

read more

Halo #sobatdamai
Yogyakarta, 30 Agustus 2025 – Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, melaksanakan kegiatan Peace Education di Kotagede, Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mahasiswa mengenai nilai sejarah, budaya, dan kearifan lokal sebagai fondasi penting dalam membangun dialog dan perdamaian yang berkelanjutan.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta melakukan eksplorasi ke sejumlah titik bersejarah di Kotagede, sembari berdialog dengan masyarakat setempat. Setiap percakapan menghadirkan pengalaman reflektif bahwa perdamaian dapat lahir dari interaksi sederhana di tengah kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini menegaskan komitmen MPRK UGM untuk mengintegrasikan teori perdamaian dengan praktik nyata di lapangan, khususnya melalui penguatan nilai-nilai lokal yang relevan dengan tantangan global.

read more

Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SMAN 1 Wonosari pada Kamis, 21 Agustus 2025 dengan tema Pendampingan Guru Menjadi Pendidik Perdamaian. Kegiatan diikuti oleh 16 guru dan difasilitasi Dody Wibowo, Ph.D bersama empat mahasiswa MPRK, yaitu Tia Mega Utami, Ridhwan Satria Kumara, Alya Maharani dan Dimas Adi Nugroho.

Pendampingan kali ini berfokus pada penguatan pemahaman guru mengenai identitas dan relasi kuasa. Tujuannya untuk melatih kesadaran kritis yang menjadi basis utama mewujudkan pendidikan perdamaian di masyarakat. Selain sesi diskusi dalam kelompok besar, para peserta  juga dibagi ke dalam kelompok kecil untuk melakukan observasi ke luar sekolah guna memetakan berbagai persoalan sosial dan menganalisisnya menggunakan konsep segitiga kekerasan Johan Galtung.

read more

Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada kembali melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk Pendamping Guru Menjadi Pendidik Perdamaian. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 28 Agustus 2025 di SLBN 2 Gunungkidul ini diikuti oleh 17 guru dan pendidik sekolah. Pendampingan dipimpin oleh Dody Wibowo, Ph.D. dan dibantu tiga mahasiswa MPRK, yaitu Tia Mega Utami, Ridhwan Satria Kumara, dan Alya Maharani.

Fokus utama pendampingan kali ini adalah memperdalam pemahaman tentang identitas dan relasi kuasa, serta mendorong kesadaran kritis agar berkontribusi mewujudkan perdamaian di masyarakat. Selain itu, para peserta diajak melakukan observasi lapangan untuk mengidentifikasi berbagai persoalan menggunakan pendekatan segitiga kekerasan Johan Galtung. Melalui observasi, peserta tidak hanya dilatih untuk meningkatkan kepekaan sosial dan emosional, tetapi juga mengidentifikasi potensi konflik, kekerasan, dan ketidakadilan yang kerap tidak disadari.

read more

Yogyakarta (18 Januari 2025) – Minat studi Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menggelar workshop kurikulum bersama alumni dan mitra strategis. Kegiatan berlangsung di Meeting Room D Westlake Resto, Gamping Sleman, D.I. Yogyakarta, dengan dihadiri 22 orang tamu undangan yang terdiri dari pengelola minat studi, dosen, alumni, dan mitra. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum MPRK dan sekaligus mengidentifikasi kebutuhan kompetensi para alumni di berbagai bidang kerja. Evaluasi ini dilakukan untuk pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, dinamika sosial, dan tantangan global yang terus berkembang.

read more

Selasa, 21 Januari 2025 – Dalam rangka menyebarluaskan pemahaman mengenai perdamaian yang lebih utuh, tim dari minat studi Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, yang terdiri dari 1 dosen dan 13 mahasiswa, melakukan pendampingan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan oleh SMAN 1 Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Sekolah, Ibu Tumisih, M.Pd.Si beserta guru dan siswa-siswi SMAN 1 Wonosari.

read more