
Yogyakarta, 25 November 2025 – Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan kajian akademik dengan isu-isu sosial aktual. Melalui sesi diskusi tematik pada Selasa (25/11), MPRK UGM berkolaborasi dengan komunitas Beranda Migran untuk mendalami kompleksitas dan kerentanan yang dihadapi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran esensial bagi mahasiswa untuk memperluas pemahaman teoritis mereka mengenai konflik, keadilan sosial, dan hak asasi manusia dalam konteks migrasi.
Menyingkap Tantangan di Balik Keberangkatan
Dalam forum yang hangat dan kritis tersebut, peserta diajak menelaah berbagai tantangan yang kerap luput dari perhatian publik yang dihadapi oleh PMI. Diskusi berfokus pada:
-
Proses Pra-Keberangkatan: Kerentanan yang muncul sejak tahap perekrutan, pelatihan, hingga proses administrasi yang panjang dan rentan penyalahgunaan.
-
Risiko di Luar Negeri: Isu perlindungan, pemenuhan hak-hak dasar, hingga risiko eksploitasi dan kekerasan yang dihadapi selama bekerja di negara tujuan.
Persoalan perlindungan dan pemenuhan hak pekerja migran muncul sebagai inti pembahasan, memberikan wawasan mendalam tentang dimensi kerentanan struktural yang perlu diatasi.
Komunitas Beranda Migran: Suara Kritis dan Reflektif
Kehadiran komunitas Beranda Migran membawa perspektif lapangan yang berharga. Perwakilan komunitas memberikan sudut pandang kritis sekaligus reflektif mengenai pentingnya kepedulian dan keterlibatan aktif dalam mendorong perubahan sosial.
Diskusi ini menegaskan filosofi penting bagi mahasiswa MPRK:
“Pemahaman akademik yang mendalam mengenai konflik dan perdamaian harus disertai dengan komitmen moral untuk bersuara dan memperjuangkan keadilan bagi kelompok rentan, seperti pekerja migran.”
Memperkuat Kontribusi Akademisi untuk Keadilan
Di akhir sesi, Program MPRK UGM menyampaikan apresiasi tinggi kepada Beranda Migran atas kolaborasi yang memperkaya wawasan dan menumbuhkan empati mahasiswa.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat memperkuat peran dan kontribusi akademisi serta mahasiswa MPRK UGM dalam upaya advokasi, perlindungan, dan pemajuan hak-hak Pekerja Migran Indonesia. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi model bagaimana ilmu perdamaian dapat diterapkan secara nyata untuk keadilan sosial.
Penulis: Mariano Ombo
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya MPRK UGM untuk mendukung SDGs nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, SDGs nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDGs nomor 10 tentang Pengurangan Kesenjangan, serta SDGs nomor 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.